serangnews.com – Simalungun
Dalam penanganan perawatan tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) di PTPN IV unit Tinjowan sepertinya tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang telah di atur manajemen PTPN IV pusat, hal tersebut tentunya akan merugikan negara karena PTPN IV merupakan salah satu bagian dari perusahaan BUMN.
Untuk itu pihak Palmco tentunya butuh kinerja yang baik dari seluruh Unit PTPN IV agar dapat memperoleh hasil yang signifikan dengan melakukan perawatan pada tanaman kelapa sawit sebagai komoditi utama.
Adapun perawatan seperti pendaringan, penyiangan, penyulaman, pemupukan, dan pemberantasan hama dan penyakit, wajib dilakukan agar pertumbuhan tanaman kelapa sawit sehat dan normal.
Bila itu diabaikan maka Serangan hama dan penyakit tersebut tampak melalui gejala-gejala fisik yang timbul pada tanaman. Sehingga, jika tidak segera dikendalikan, maka dapat mengakibatkan rendahnya perkembangan dan produktivitas kelapa sawit.
Namun seperti perawatan tanaman TBM tepatnya di afdl V unit Tinjowan yang alokasi secara geografis Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Terabaikan.
Dalam penelusuran tim media pada hari Selasa(16/09/25) di lapangan di Afdeling V Tinjowan tersebut, tim media mendapati ratusan tanaman kelapa sawit yang tidak terawat,seperti jenis gulma yang menjalar kepokok TBM ,gulma anakan sawit di piringan yang tidak dilakukan seperti Chemis.
awak media menyambangi kantor afdeling V untuk mempertanyakan Tanaman Belum Menghasilkan atau disebut TBM sayangnya kantor kosong alias tidak ada karyawan.
Awak media mencoba konfirmasi via Pesan Whatsapp terkait TBM dengan mengirimkan foto dan video, selaku Asisten Kepala Bagian Tanaman Andrian shyaputra tidak memberikan tanggapan alias bungkam.
Awak media himbau Satuan Pengawasan Internal Perusahaan (SPI) dalam hal ini diminta untuk serius dalam melakukan pengawasan dan evaluasi pemeriksaan administrasi serta melakukan inspeksi obyek ke lapangan, agar anggaran yang di peruntukan untuk keperluan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan itu benar – benar terealisasi, sehingga perusahaan BUMN berhasil dan menjadi penyumbang devisa terbesar untuk Negara.(RG)