serangnews.com – SIMALUNGUN
Para petani di Kecamatan Huta Bayuraja, Kabupaten Simalungun, mengeluhkan kerusakan saluran irigasi yang belum juga diperbaiki oleh pemerintah setempat. Kondisi ini berdampak langsung pada aktivitas pertanian mereka yang bergantung pada pasokan air untuk mengairi lahan sawah.
Salah satu petani, Benni Panjaitan, saat ditemui kru media pada Senin (21/07/3025), mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menyebutkan bahwa sudah beberapa bulan terakhir saluran irigasi utama di daerah mereka mengalami kerusakan parah dan belum ada tindakan konkret dari pihak berwenang. “Air tidak mengalir dengan lancar. Kalau begini terus, tanaman kami bisa gagal panen,” .Ucapnya.
Para petani lainnya juga mengaku terpaksa menggunakan pompa air secara mandiri untuk mengaliri sawah mereka. Namun tidak semua mampu membeli atau menyewa pompa karena keterbatasan biaya operasional. “Air sangat kami butuhkan saat musim tanam, tapi sekarang kami harus bersusah payah mencari solusi sendiri,”.Ujar salah seorang petani lainnya.
Selain menghambat pertumbuhan tanaman, rusaknya irigasi ini juga mengancam produktivitas pertanian secara keseluruhan di wilayah tersebut. Jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan berdampak pada ketahanan pangan lokal dan perekonomian warga.
Warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Simalungun, khususnya Dinas Pekerjaan Umum atau instansi terkait, segera turun tangan menanggapi keluhan mereka. Mereka meminta agar dilakukan peninjauan langsung ke lokasi dan dilanjutkan dengan tindakan perbaikan yang nyata.
“Kami tidak menuntut muluk-muluk, hanya berharap saluran irigasi kami segera diperbaiki agar bisa mengairi sawah seperti dulu,” harap Benni Panjaitan, mewakili keresahan banyak petani lainnya di Huta Bayu Raja.
Para petani berharap pemerintah tidak menutup mata terhadap persoalan yang mereka hadapi dan harapanya cepat di tangani tanggul yang ambruk. (RG)